Standar tekanan APAR, masa kadaluarsa APAR, dan cara menggunakan APAR adalah hal yang perlu diketahui oleh para pengguna APAR. Alat pemadam api ringan memang menuntut kejelian penggunanya dalam hal penggunaan dan perawatan.
Apalagi masalah tekanan APAR, faktor utama yang mempengaruhi performa APAR. Tekanan dalam APAR yang bertugas untuk mengeluarkan media dari dalam tabung APAR harus selalu dicek. Maka, mengetahui cara memeriksa tekanan APAR sudah standar atau belum sangatlah penting.
Bagaimana Cara Mengetahui Standar Tekanan APAR?
Hal pertama saat Anda hendak mengetahui apakah tekanan APAR milik Anda masih normal atau tidak adalah dengan melihat sistem tekanan yang digunakan. Setiap sistem tekanan APAR memiliki cara pengecekan tekanan masing-masing.
Untuk APAR dengan sistem tekanan cartridge, cara mengecek tekanannya adalah dengan melihat segel pada APAR. Karena tidak ada komponen pressure gauge, maka cara satu-satunya adalah melihat segel pada APAR. Jika segelnya masih utuh, maka tekanan APAR tersebut masih normal. Jika sudah rusak, maka sebaiknya dilakukan pengisian ulang tekanan.
Lalu, untuk APAR dengan sistem stored pressure, pengecekan tekanan bisa dilakukan dengan melihat komponen pressure gauge. Jika tekanannya masih ada pada level 15-20 bar atau jarum berada di area hijau pressure gauge, berarti tekanannya masih normal.
Sebelum lebih jauh, Anda bisa menonton video dibawah ini yang membahas tentang apa itu Pressure Gauge dan apa fungsinya untuk APAR.
Faktor yang Menyebabkan Tidak Sesuai dengan Standar Tekanan APAR
Faktor-faktor yang membuat tekanan APAR tidak standar ada dua, yaitu karena human error atau ada komponen APAR yang rusak.
- Faktor human error terjadi saat pemilik APAR tidak sengaja memainkan tuas. Nah, pada saat tuas tersebut tidak sengaja tertekan, maka tekanan juga akan keluar. Hal inilah yang akan menurunkan tekanan APAR menjadi di bawah standar.
- Selain faktor tadi, ada juga faktor human error yang bisa saja terjadi karena kesalahan teknisi dalam melakukan isi ulang APAR. Hal ini terjadi saat teknisi lalai dalam melakukan pengisian tekanan, sehingga tidak sesuai standar yang telah ditetapkan. Maka dari itu, Anda sebaiknya mengisi ulang APAR di tempat isi ulang APAR yang profesional dan sesuai standar.
Lalu, faktor lain yang menyebabkan tekanan APAR turun adalah adanya komponen yang rusak. Komponen rusak seperti tabung bocor, atau seal rusak juga mempengaruhi turunnya tekanan APAR.
Oleh sebab itu, merawat dan melakukan inspeksi APAR secara berkala sangatlah penting. Lakukan inspeksi menggunakan aplikasi Firecek dan jangan lupa untuk selalu cek standar tekanan APAR.
Fire Safety Manager at GuardALL, specializing in Fire Extinguisher, Fire Hydrant, and Fire Alarm System. M Ihsan really wants to help people to increase knowledge about fire safety and improve fire safety systems in the work environment.