Peraturan Hidrotest Alat Pemadam Api Ringan NFPA 10
Hidrotest Alat Pemadam Api Ringan merupakan sebuah proses untuk mengetahui sebuah tabung APAR masih layak digunakan atau tidak dengan cara menekan tabung dengan tekanan 1,5x tekanan normal yang dapat di handle alat pemadam tersebut. proses ini harus dilakukan setidaknya 5 tahun sekali sejak alat pemadam tersebut didistribusikan. secara khusus, Peraturan Hidrotest Alat Pemadam Api Ringan dibahas secara detail dalam dokumen NFPA 10 Chapter 5 halaman 17. dengan point-point sebagai berikut:
- Hydrotest alat pemadam harus dilakukan oleh teknisi terlatih dan berpengalaman. memahami prosedur hidrotest, mampu menggunakan peralatan dengan baik, dan paham regulasi yang harus dipatuhi.
- Hydrotest yang dilakukan mencakup pengecekan visual terhadap Cylinder APAR baik internal dan external tabung
- Hydrotest disarankan menggunakan air dan cairan ringan lainnya. tidak direkomendasikan menggunakan udara untuk mencegah kegagalan yang bisa berdampak fatal terhadap tabung itu sendiri maupun petugas.
- Jika saat pengetesan memperlihatkan suatu kejanggalan pada tabung seperti penyok, cedera mekanik, dan korosi yang memperlihatkan kerapuhan tabung, maka tabung disarankan untuk tidak lagi dipergunakan dan dimusnahkan oleh pemilik.
- Test Interval untuk beberapa media seperti yang ada pada tabel di bawah ini
- Pengetesan dilakukan minimum 30 detik, namun untuk pemeriksaan yang lebih detail tidak ada batasan waktu untuk memeriksa di tiap tabungnya
- semua valve, part internal, dan selang dilepas selama proses hydrotest.
- Tekanan turun pada pressure gauge menandakan terjadinya kebocoran sehingga perlu test ulang atau pemusnahan.
aturan yang tertulis diatas baru sebagian kecil saja dan dirangkum secara general, karena dalam penjabaran dokumen NFPA dibedakan antara jenis satu media dan lainnya.
Peraturan Hidrotest Alat Pemadam Api Ringan NFPA 10 masih jarang diterapkan
di Indonesia sendiri, penerapan untuk pengetesan alat pemadam ini masih jarang dilakukan. hal ini bisa disebabkan karena kurangnya edukasi dan informasi pemilik terhadap alat pemadam api yang dimiliki. sebagian besar hanya mengetahui penggunaan, dan jika sudah digunakan harus di refill, hanya sebatas itu saja. pentingnya hydrotest ini adalah untuk memastikan bahwa alat pemadam api yang dimiliki dalam kondisi yang optimal dan siap untuk digunakan. jangan sampai hal ini tidak dilakukan dan jika sewaktu-waktu ada kejadian alat pemadam api malah tidak dapat dipakai, tentu dampaknya akan lebih berbahaya dan bisa merugikan aset maupun jiwa.