Cara Perbaikan Hydrant yang Bocor

Bagaimana Cara Perbaikan Hydrant yang Bocor ?Cara Perbaikan Hydrant yang Bocor

Kebutuhan perlindungan bangunan dari potensi terjadinya bencana kebakaran belum cukup jika hanya dengan menyiapkan peralatan pemadam api ringan, tetapi hendaknya dilengkapi pula dengan melaksanakan pembangunan instalasi sistem fire safety. Meskipun membutuhkan biaya yang tentu saja lebih banyak dari hanya sekadar menyiapkan APAR ataupun APAB, namun perlindungan yang bisa diberikan oleh sistem fire safety bersifat lebih kompleks dan memang dirancang untuk proteksi kebakaran jangka panjang sehingga apabila dilakukan perawatan atau inspeksi secara berkala, maka kinerja sistem fire safety akan bertahan hingga waktu bertahun-tahun.

Sehingga, tentu saja bukanlah suatu hal yang merugikan untuk melengkapi bangunan Anda dengan sistem fire safety mengingat fungsi proteksi yang ditawarkan memang sepadan, yaitu untuk mengantisipasi dan memadamkan kebakaran yang merupakan bencana mengerikan dan tidak terduga yang berisiko menimbulkan begitu banyak kerugian finansial hingga mengancam keselamatan nyawa manusia.

Cara Perbaikan Hydrant yang Bocor

Mengenai sistem fire safety itu sendiri, ada beragam jenis sistem fire safety yang dapat Anda konsultasikan terlebih dahulu pada perusahaan jasa konstruksi fire safety sebelum menentukan mana yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan serta jenis risiko kebakaran yang ada pada bangunan atau gedung yang Anda miliki. Namun, apabila Anda mencari sistem fire safety yang mampu menjadi solusi pemadaman api kebakaran yang besar sekalipun, maka hendaknya Anda mempertimbangkan fire safety system jenis hydrant.

Hydrant system merupakan rangkaian sistem pemadaman api yang bekerja dengan mengandalkan sumber air sebagai agen pemadam untuk melawan nyala api. Untuk memperoleh sumber air tentunya akan lebih mudah meskipun dalam jumlah yang besar dan tentu saja akan lebih hemat dibanding pemadaman dengan menggunakan agen pemadam lainnya seperti foam ataupun dry powder. Selain itu, dari segi penyimpanan pun, penyimpanan media air juga terbilang lebih mudah, seperti dengan membangun suatu waduk atau talang air yang kemudian bisa disambungkan dengan instalasi jaringan pipa air menuju komponen output pada hydrant pillar untuk hydrant system model outdoor ataupun komponen output pada hydrant valve di dalam hydrant box indoor.

Cara Perbaikan Hydrant yang Bocor harus hati-hati

Namun, mengingat pembangunan instalasi hydrant system terbilang lumayan rumit dan harus hati-hati, tentunya akan memerlukan budget yang tidak sedikit. Oleh karena itu, apabila Anda telah memutuskan hydrant system sebagai sistem proteksi kebakaran yang akan Anda aplikasikan pada bangunan Anda, maka ke depannya setelah sistem hydrant terinstalasi, hendaknya Anda harus benar-benar melakukan perawatan dan inspeksi secara berkala untuk menjaga dan mengecek kondisi hydrant system agar tetap dalam kondisi prima sekaligus agar usia manfaatnya lebih awet.

Sama halnya dengan peralatan dan juga sistem proteksi yang lain, di dalam instalasi hydrant system berkemungkinan pula mengalami berbagai kerusakan. Oleh karena itu, hendaknya dalam melakukan inspeksi atau perawatan, Anda benar-benar menggunakan jasa inspeksi dan maintenance dari perusahaan fire safety yang berpengalaman dan profesional. Dalam kinerja sistem hydrant yang dipenuhi dengan prinsip tekanan guna mendorong sumber air menuju komponen output, maka tentu saja sistem hydrant juga berisiko mengalami kebocoran. Cara perbaikan hydrant yang bocor pada umumnya adalah dengan melakukan penambalan, mengganti seal / valve, baik pada badan pipa air, maupun kebocoran yang terjadi pada hydrant pillar. namun sebelum hal tersebut dilakukan, petugas harus melakukan inspeksi menyeluruh untuk memastikan pada bagian mana terdapat kebocoran.

Tetapi, untuk kerusakan berupa kebocoran yang tergolong parah, akan lebih baik dan aman apabila Anda mengganti komponen tersebut dengan komponen yang baru. Hal ini tentu saja harus dipertimbangkan baik-baik karena apabila kerusakan tergolong parah dan hanya ditangani dengan melakukan penambalan, maka dikhawatirkan komponen tersebut tetap tidak kuat dan akan kembali retak atau bahkan pecah ketika menerima saluran air bertekanan tinggi sehingga dampaknya akan sangat membahayakan bagi pengguna sistem ke depannya.

Recommended Posts

Leave a Comment